KONSEP DASAR IPA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Konsep Dasar IPA (BIOLOGI)”
LAPORAN HASIL DISKUSI
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Oleh :
Kelompok 7/
Kelas B
1.
Firda Amelia Safitri (150210204043)
2.
Yully Raudhotul
Hasanah (150210204073)
3.
Nira Diningrum (150210204093)
4.
Novieris Ika Rahma (150210204130)
5.
Ahmad Hasanal Fikri
(150210204133)
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
Tanya- Jawab Seputar Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
1.
Ratu (150210204109)
Pertanyaan : Bagaimanakah proses pembekuan
darah pada manusia?
Jawaban : Mekanisme Pembekuan Darah Pada Manusia
Enzim Trombokinase
|
melepaskan
|
Trombosit dan sel-sel darah yang rusak
|
Fibrinogen
|
Pembentukan Bekuan Darah
|
Ca2+
|
Benang-Benang Fibrin
|
Protrombin
|
Ca2+ dan
Vit. K
|
Trombin
|
2.
N.
Lailatul Nadhifatul U (150210204040)
Pertanyaan : Mengapa pada kulit kita yang
terluka masih ada bekas
luka?
Jawaban : Bekas luka tidak hilang karena
penyembuhan kurang
sempurna yang disebabkan oleh vitamin K dan kalsiumnya kurang
dalam pembentukan kontingen
3.
Duwi Ernawati (150210204024)
Pertanyaan : Bagaimana cara mencegah varieses?
Jawaban :
Cara mencegah terserangnya penyakit Varieses:
a. Lakukanlah yoga setiap hari.
b. Jangan berdiri terlalu lama.
c. Olahraga rutin untuk melatih otot
kaki
d. Jangan memijat daerah yang
bervarises.
e. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah
berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah.
f. Kurangi konsumsi gula, garam, daging
merah, gorengan, dan protein hewani.
g. Sering-sering duduk berselonjor
kaki, tungkai dan panggul
4.
Farisia (150210204051)
Pertanyaan : Mengapa saat kita beraktivitas
terus-menerus kita bisa
mengalami keputihan?
Jawaban : Karena menurut kelompok kami adalah pada saat kita
melakukan aktivitas terus-menerus tanpa beristirahat yang
cukup maka tubuh merasa kelelahan dan stress sehingga dapat memicu terjadinya
keputihan pada wanita. Salah satu penyebab terjadinya keputihan pada wanita
adalah stress dan kelelahan selain di pengaruhi oleh bakteri dan virus.
5.
Putri (150210204055)
Pertanyaan : Mengapa untuk mengetahui
kesehatan dari seorang
pasien, dokter harus memeriksa
detak jantungnya?
Jawaban : Menurut kelompok kami, karena
dokter mempunyai
teknik tersendiri dalam mendiagnosis penyakit dari
seorang pasien. Karena jika detak jantung terlalu kencang atau terlalu lambat
maka dapat mempengaruhi kesehatan jika tidak sesuai dengan yang di butuhkan tubuh.
Tambahan dari Lailatul
Musyarrofah
Karena detak jantung manusia itu dapat dipengaruhi oleh
usia, aktivitas, jenis kelamin, dan posisi tubuh.
6.
Eries (150210204046)
Pertanyaan : Jelaskan apa benar orang begadang (sering tidur
larut
Jawaban : Iya benar,
karena hormon dan produksi sel darah merah
terganggu akibat
metabolisme tubuh yang tidak seimbang
7.
Ririn (150210204079)
Pertanyaan : Mengapa wanita yang terserang penyakit hemofilia dapat
menyebabkan wanita tersebut meninggal dunia?
Jawaban : Karena pada wanita terjadi siklus menstruasi yang terjadi
setiap sebulan sekali. Menstruasi merupakan meluruhnya
dinding rahim karena tidak dibuahi oleh sel sperma (keluarnya darah tersebut
karena dinding rahimnya terluka). Pada saat wanita yang terserang penyakit
hemofilia menstruasi, berarti wanita tersebut terus-menerus akan mengeluarkan
darah melalui vaginanya. Sehingga darah yang mengandung O2 juga akan
keluar secara cuma-cuma sehingga orang tersebut kekurangan eritrosit.
8.
Eta (150210204002)
Pertanyaan : Mengapa terjadi mimisan pada manusia dan mengapa
keluarnya mimisan tersebut melalui hidung?
Jawaban : Mimisan terjadi karena salah satu penyebabnya adalah
terlalu lelah (terlalu memforsis suatu pekerjaan)
sehingga hormonnya tidak seimbang yang
akhirnya mempengaruhi sistem kekebalan tubuh khususnya pada perkembangan
sel-sel rusak yang seharusnya dihancurkan oleh sel-sel imun. Mimisan terjadi pada hidung karena di dalam hidung terdapat banyak
pembuluh darah.
9.
Ifa (150210204088)
Pertanyaan : Mengapa peredaran darah kecil yang mengalirkan darah
ke paru-paru kemudian darah tersebut kembali ke jantung
lagi?
Jawaban : Karena peredaran darah kecil dimulai dari darah kotor
yang berada di dalam bilik kanan jantung terpompa ke luar
(saat jantung berkontraksi) menuju ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis
memiliki dua cabang yaitu cabang ke paru-paru kiri dan cabang ke paru-paru
kanan. Sesampainya di paru-paru CO2 dilepakan dari tubuh kemudian
darah mengikat O2. Dari paru-paru, darah yang kaya O2
mengalir ke dalam vena pulmonalis kiri dan kanan. Vena pulmonalis kiri dan
kanan kemudian bersatu menjadi vena pulmonalis. Vena pulmonalis mauk ke serambi
kiri jantung. Meskipun sistem peredaran kecil dapat di singkat menjadi jantung ke
paru-paru dan kembali lagi ke jantung tetapi darah yang menuju ke jantung
terebut melewati bagian jantung yang berbeda.
Tambahan dari Tika Triyana (150210204030)
Memang pada sistem peredaran
darah kecil tersebut darah kembali lagi ke jantung, tetapi kembalinya darah ini
tidak melewati bagian jantung yang tadinya darah mengandung CO2.
10. Farhana (150210204117)
Pertanyaan : Bagaimana cara mengatasi kelainan pada sistem
peredaran darah?
Jawaban :
Cara mengatasi kelainan pada
sistem peredaran darah manusia yaitu:
a. Periksa dulu ke dokter,
penyakit apakah yang sedang di derita oleh pasien
b. Setelah di periksa, dan telah
mengetahui penyakit yang di derita maka dokter akan mengambil tindakan
bagaimana cara penanggulangannya. Misalnya pada penyakit Leukimia maka caranya
mengatasinya yaitu bisa dilakukan dengan cara single
ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini :
ü Chemotherapy/intrathecal medications.
ü Therapy Radiasi.
ü Transplantasi bone marrow (sumsum tulang).
ü Pemberian obat-obatan tablet dan suntik.
ü Transfusi sel darah merah atau platelet.
11. Fifi (150210204137)
Pertanyaan : Apakah penyebab penyempitan
pembuluh darah?
Jawaban : Salah satu penyebab penyempitan pembuluh darah adalah
pengendapan kolesterol yang terlalu banyak
12. Endah (150210204049
Pertanyaan : Apakah perbedaan antara penyakit Anemia dan penyakit
darah rendah?
Jawaban : Anemia merupakan kurangnya kandungan haemoglobin
dalam darah yang mengikat oksigen
untuk disalurkan ke seluruh tubuh, sedangkan darah rendah adalah rendahnya
tekanan darah dalam tubuh seseorang yang mengakibatkan aliran darah kurang
dalam mensuplai oksigen ke seluruh tubuh.
Ø
Gejala
kurang darah atau anemia :
- Pucat pada bagian dalam kelopak mata, untuk
memeriksanya silahkan regangkan bagian bawah mata, bila terlihat pucat
maka anda mungkin terkena anemia
- Merasa cepat lelah, kurangnya oksigen dalam tubuh
menyebabkan kurangnya metabolisme tubuh yang menghasilkan energi atau
tenaga, akibatnya tubuh jadi cepat lelah
- Sakit kepala karena kurangnya suplai oksigen pada
otak
- Palpitasi yaitu denyut jantung yang tidak
teratur, mengalami kecepatan yang tidak normal atau teratur hal itu
dilakukan agar pasokan oksigen ke dalam tubuh tercukupi.
- Ujung jari berwarna pucat dan putih ketika
ditekan karena kurangnya sel darah merah dalam tubuh
- Sesak napas, hal ini karena paru paru bekerja
ektra untuk mendapatkan oksigen lebih banyak agar kebutuhan oksigen tubuh
tercukupi
- Mual
- Kekebalan tubuh yang
menutun karena asupan energi kurang sehingga penderita mudah sakit
- Pucat pada wajah atau terlihat kekuningan.
- Rambut
rontok karena kulit kepala mengalami kekurangan oksigen dan ramput pun
menipis dan tidak sehat sehingga mudah rontok
Ø
Sedangkan
ciri ciri darah rendah diantaranya:
- Pusing yang dikarenakan ketidakmampuan aliran
darah yang rendah sehingga darah yang dibawa tidak mencukupi.
- Pingsan yang masih berkaitan dengan ketidak
mampuan aliran darah sampai ke ortak, hal ini terutama apabila kita dalam
posisi berdiri karena aliran darah harus melawan hukum gravitasi.
- Konsurtasi
kurang, hal ini karena otak kurang mendapatkan pasokan oksigen sehingga
harus bekerja keras dalam berkonsentrasi, dan konstripasi pun akan dengan
mudah buyar.
- Pandangan kabur yaitu pandangan kabur yang
terjadi beberapa saat dan berulang ulang
- Mual-mual yang
tiba-tiba
dan kadang berulang
- Dingin dan kulit pucat karena darah tak cukup mengisi
sampai ke jaringan tepi karena rendahnya tekanan darah.
- Napas yang cepat dan dangkal merupakan cara tubuh
untuk tetap mencukupi pasokan oksigen dalam tubuh.
- Lemas dikarenakan darah yang berisi energi tidak
menjangkau otot dan organ lainnya.
- Haus merupakan cara tubuh untuk memenuhi
kebutuhan caitan dalam tubuh, hal ini karena air merupakan komponen
penting dalam pembentukan tekanan darah.
Ø
Penyebab
anemia diantaranya:
- Kurangnya zat besi dalam tubuh yang diperlukan
sumsum tulang untuk
membuat haemoglobin
- Kurangnya vitamin B-12
dan folat
- Penyakit tertentu yang mempengaruhi produksi sel
darah merah atau hemoglobin dan disebut anemia og chronic disease
- Kurangnya kemampuan sumsum sulang dalam
memperoduksi sel-sel
darah yang belum diketahui penyebabnya, merupakan anemia yang paling
berbahaya karena dapat mengancam nyawa atau dalam istilah medis disebut
aplastic anemia
- Beberapa penyakit seoerti leukimia dan
myelodysplasya menyebabkan produksi darah di sumsum tulang belang
- Kecacatan hemoglobin yang menyebabkan darah merah
berbentuk seperti bulan sabit dan mati secara premature
Ø
Penyebab
darah rendah, diantaranya:
- Dehidrasi diakibatkan kekurangan cairan tubuh
karena tubuh melakukan kegiatan yang menguras cairan tubuh seperti
olahraga berlebihan, berdiri dibawah matahari terik, atau lupa minum.
- Pendarahan
- Inflamasi atau peradangan yang terjadi pada organ
tubuh dan berlanjut pada peradangan pembuluh darah disekitarnya.
- Otot jantung lemah sehingga tidak bisa memompa
darah dengan baik keseluruh tubuh, hal ini menyebabkan tekanan darah
rendah.
- Penyumbatan pembuluh darah sehingga jaringan yang
bertugas mengirimkan sinyal ke jantung mengalami gangguan dan denyut
jantung tidak teratur akibatnya sistem pemompaan darah oleh jantung jadi
ikut terganggu.
- Kehamilan karena aliran darah juga melalui janin
untuk memberi nutrisi pada janin
- Infeksibakteri tertentu yang masuk dan menggangu
sistem peredaran darah
- Kurang nutrisi sehingga terutama yang berpengaruh
pada sistem peredaran darah dan jantung
- Masalah endoktrin
bisa berupa penyakit tiroidm kekutangan hormon adrenalin atau gula darah rendah dan bisa menyebabkan tekanan
darah rendah karena endokrin merupakan kelenjar tyang mengontrol produksi
hormon dan aliran darah
13. Salma (150210204140)
Pertanyaan : Apa ciri-ciri fisik seseorang yang menderita penyakit
Leukimia?
Jawaban : Jika tangan terluka maka darah cepat menggumpal, darah
yang keluar biasanya berwarna merah pekat (orang
tidak menderita penyakit
Leukimia)
(Pada orang yang menderita
penyakit Leukimia) jika tangannya terluka maka darah tidak cepat menggumpal, darah yang keluar
berwarna merah muda, sering mimisan, pusing, terjadi pendarahan hebat pada gigi
dan gui, terasa nyeri pada tulang belakang dan persendian.
KESIMPULAN
Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang
sangat berperan dalam aktivitas tubuh. Melalui peredaran darah, zat makann
hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukan. Sistem ini
juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Sistem
peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Sel-sel
darah, yaitu sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit) dan keping darah, (trombosit).
Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein
pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu hemoglobin. Sel darah putih terdiri
dari loukesit gronulosit (Netrofil, eosinofil, basofil) dan leukosit
agranulosit (monosit, limfosit). Trombosit
berfungsi membekukan darah. Didalam serum terdapat antibody (kekebalan).
Darah mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1.
Mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah.
2.
Mengangkut sisa oksidasi dari sel
tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon
dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3.
Mengedarkan hormon yang dikeluarkan
oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4.
Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.
5.
Membunuh kuman yang masuk ke dalam
tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6.
Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah.
7.
Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh
balik. Pembuluh nadi atau arteri adalah
pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak
belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Jantung (bahasa Latin, cor) adalah
sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah
oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan
dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah
satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah. Dan
darah manusia terdiri dari plasma darah dan
MAKALAH
Penanaman Nilai Solidaritas untuk
Anak SD dengan Penerapan Teori Vigotsky
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Konsep Dasar Pendidikan
Kewarganegaraan” yang dibina oleh Drs. Imam Muchtar SH, M. Hum dan Fajar Surya
Utama S.Pd, M.Pd.
Oleh :
Firda Amelia Safitri
(150210204043)
Kelas B
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pancasila
Pancasila terdiri dari lima sila yaitu:
1.
Sila Ketuhanan 4. Sila Kerakyatan
2.
Sila Kemanusiaan 5. Sila Keadilan
3.
Sila Persatuan
2.2 Sila
Persatuan
Sila persatuan merupakan sila ke-tiga dari pancasila yang
mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan dan cinta tanah air.
Selain itu, dalam sila persatuan ini terkandung nilai bahwa negara sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Negara merupakan suatu persekutuan hidup bersama di antara
elemen-elemen pembentuk negara yaitu suku, ras, kelompok, golongan maupun
kelompok agama. Oleh karena itu, perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan
merupakan ciri khas elemen-elemen pembentuk negara. Jadi, perbedaan bukannya untuk
diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan tetapi diarahkan pada suatu sintesa
yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk
mewujudkan tujuan bersama sebagai bangsa.
2.3 Perkembangan Teori Vygotsky
Teori Vygotsky menekankan pada pembelajaran yang
melibatkan perolehan tanda-tanda melalui pengajaran dan pemroresan informasi
dari orang lain. Selain itu Vygotsky juga menekankan pada mekanisme percakapan pribadi.
Dimana seorang anak menyerap informasi yang diperoleh dari orang lain kemudian menggunakan percakapan
itu untuk membantu dirinya sendiri memecahkan masalah. Vygotsky juga yakin
bahwa pembelajaran terjadi ketika anak-anak bekerja dalam zona perkembangan
proksimal mereka (zone of proximal devolepment), yaitu ketika seorang
anak masih belum dapat mengerjakan tugas secara mandiri tetapi dapat dikerjakan
dengan bantuan orang lain atau teman yang lebih kompeten.
Karya Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama,
yaitu :
a.
Intelektual
berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan
ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui;
b.
Interaksi
dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual
c.
Guru
bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.
Perkembangan teori ini melalui 2 tataran:
a.
Tataran sosial
Tempat orang-orang
membentuk lingkungan sosial
b.
Tataran psikologis
Ada di dalam orang
yang bersangkutan
2.4 Penanaman
Nilai Solidaritas dengan Teori Vigotsky
Untuk membangun sikap solidaritas pada peserta didik butuh waktu yang cukup lama mengingat karakter–karakter yang dihadapi pada siswa
perlu adanya strategi atau pendekatan yang sifatnya kearah positif. Kita
termasuk orang yang cepat menunjukkan solidaritas kita kepada sesama yang
tertimpa bencana alam. Sebagai sebuah
keutamaan, solidaritas menuntut komitmen kepada kebebasan (freedom) dan
keadilan (justice). Setiap orang yang berada dalam penderitaan, entah karena
bencana alam, kemiskinan, atau karena statusnya sebagai kaum minoritas sebenarnya
sedang berada dalam keadaan ketidakbebasan, paling tidak physical freedom.
Wujud solidaritas kita adalah memperjuangkan atau menciptakan terwujudnya
kebebasan supaya dia dapat bertumbuh dan mengembangkan seluruh potensi dirinya.
Hanya melalui jalan inilah kita dapat memastikan bahwa keadilan pun tercipta di
negara ini. Bertindak mementingkan diri sendiri lewat korupsi, kolusi dan
nepotisme, mangkir dari tempat kerja bagi pejabat publik, indisipliner,
perilaku melawan nilai-nilai moral, atau memaksakan keyakinan dan pandangan
politik kepada orang lain hanya akan melanggengkan keadaan ketidakbebasan dan
ketidakadilan di republik ini. Bencana banjir
yang melanda Jakarta dan beberapa kota lainnya di Indonesia seharusnya menjadi
momentum reflektif untuk menjatuhkan pilihan apakah kita ingin mempertahankan
hanya wajah solidaritas deskriptif atau menambahkannya dengan wajah solidaritas
normatif. Tentu kita berharap untuk memiliki kedua wajah solidaritas ini
sekaligus.
Contoh
penanaman nilai solidaritas dengan teori vigotsky yaitu,
A.
Pemutaran Video dalam Mapel B. Indonesia
1.
Guru menampilkan
sebuah video tentang bencana alam misalnya banjir bandang
2.
Guru meminta siswa
untuk menuliskan kejadian bencana tersebut dan dampaknya untuk masyarakat sekitar
3.
Guru meminta siswa
memberi tanggapan mengenai kejadian tersebut. Kemudian siswa menjawab: Dari
kejadian tersebut ada orang yang sedang sakit, kedinginan, kelaparan, dan tidak
punya air minum yang banyak.
4.
Guru memberikan
arahan kepada siswa untuk membantu para korban tersebut. Siswa melaksanakan
arahan tersebut yaitu meminta sumbangan kepada orang-orang sekitar khususnya orang
yang dekat dengan rumah mereka masing-masing. Hasil dari sumbangan tersebut
mereka kumpulkan menjadi satu kepada guru
5.
Guru memberikan
pertanyaan, barang apa saja yang harus mereka beli untuk membantu korban
tersebut?
Siswa menjawab: beli baju (karena tadi ada orang yang
kedinginan dan bajunya di bawa banjir), beli makanan (karena banyak orang yang
kelaparan), beli air minum yang banyak, beli obat-obatan karena banyak orang
yang sakit.
6.
Kemudian guru
tersebut mengajak ketua kelas dan bendahara untuk belanja barang-barang yang
akan disumbangkan
7.
Akhirnya para siswa
memberikan barang-barang tersebut secara langsung kepada korban jika
memungkinkan.
Dari
contoh tersebut, siswa hanya diberikan arahan untuk melakukan suatu kegiatan,
mereka menalar sendiri bagaimana caranya untuk membantu orang lain. Jadi, di
dalam dunia pendidikan khususnya anak SD kita mengajarkan tidak hanya teori saja
tapi harus ada interaksi lagsung dengan orang lain dan lingkungan sekitar.
Sehingga, anak dapat memecahkan suatu permasalahan.
B.
Kegiatan Persami (Penjelajahan)
1.
Pembina kegiatan
(guru) membentuk kelompok-kelompok kecil
2.
Setiap kelompok
memiliki ketua yang bertugas menjadi pelindung para anggotanya dan pemberi
informasi
3.
Di saat melakukan
kegiatan penjelajahan misalnya di hutan, para pembina sudah memberikan
rambu-rambu jalan mana yang harus di tempuh. Disini bukan hanya ketua kelompok
yang berperan aktif dalam mencari rambu-rambu perjalanan dan saling menjaga
keselamatan antar anggota kelompok. Jika rambu-rambu tersebut tidak berhasil
mereka temukan, mereka bisa menanyakan kepada orang-orang sekitar yang sedang
melaksanakan sebuah kegiatan misalnya orang yang sedang mencari kayu bakar.
4.
Di dalam perjalanan
menuju ke pos-pos, pastinya para pembina (guru) mengadakan outbond. Untuk bisa
memenangkan outbond tersebut setiap kelompok harus kompak.
5.
Jika di dalam
perjalanan untuk menuju ke pos selanjutnya, ada seorang anggota kelompok yang
terjatuh sehingga kakinya terkilir maka anggota kelompok itu harus membantunya
hingga sampai di pos selanjutnya.
6.
Sehingga kelompok
tersebut tetap kompak dan saling memiliki rasa solidaritas yang tinggi.
7.
Pembina (guru)
hanya bisa memberikan arahan dan pemantauan kepada peserta didik terhadap
tingkah lakunya selama mengikuti kegiatan terebut.
Jadi dalam kegiatan ini kita dapat melihat bahwa manusia merupakan
makhluk sosial.
C.
Adanya Interaksi Antar-siswa dalam Mapel Matematika
1.
Guru membentuk
kelompok-kelompok kecil di kelas
2.
Guru memberikan suatu
permasalahan berupa soal-soal
3.
Setiap anak diberikan
kebebasan untuk mengerjakan soal tersebut dengan menggunakan metode atau cara
apa saja yang mereka bisa
4.
Kemudian, setelah selesai
mengerjakan langsung dikumpulkan kepada guru
5.
Kemudian guru mengevaluasi
pekerjaan mereka dan kemudian menyuruh mereka untuk mengerjakan ulang tugas
tersebut dengan menggunakan metode yang lain.
6.
Mereka mulai mengerjakan,
disisi lain mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakannya. Secara otomatis
mereka saling bertanya antar sesama teman atau saling membantu dalam
mengerjakan oal tersebut
Dari
adanya interaksi antar teman itu maka setiap siswa akan bisa mengemukakan
pendapat, belajar bertutur kata yang sopan kepada teman, menghargai pendapat
teman serta munculnya rasa solidaritas yang tinggi antar mereka
Ø
Hal–Hal yang Berkaitan dengan Solidaritas
a) Terjaganya rasa persaudaraan dan pertemanan terhadap sesama
b) Tumbuhnya rasa kepedulian
c) Sikap lebih peka terhadap lingkungan sekitar
d) Sikap menjalin kekompakan antar individu
e) Hilangnya rasa keegoisan antar pribadi
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Teori
Vigotsky
Ø
Kelebihan
1. Pembelajar selalu aktif dan dapat
menemukan cara belajar yang sesuai dengan diri siswa.
2. Menghasilkan individu atau anak yang
memiliki kemampuan berpikir untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi.
3. Memperkuat perolehan pengetahuan yang
baru bagi pembelajar
Ø
Kekurangan
1. Campur tangan guru hanya sedikit. Sehingga jika
dikaitkan dengan kegiatan persami (penjelajahan) maka juga bisa membahayakan
peserta didik terutama dalam segi keselamatan.
2. Siswa hanya mendapatkan konsep-konsep
dasar dari materi pembelajaran sehingga mereka harus mampu untuk
mengembangkannya sendiri.
3. Pemberian teori dianggap kurang penting.
MAKALAH
Bimbingan Karir
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bimbingan Konseling” yang dibina
oleh Dr. Nanik Yuliati, M. Pd.
Oleh:
Kelas B
FIRDA AMELIA SAFITRI (150210204043)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Bimbingan Karir
Beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yakni :
a. Karir : Keseluruhan pekerjaan yang dialami seseorang dalam
keseluruhan hidupnya. Secara lebih terbatas karir diartikan sebagai pengalaman
kerja di dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
b. Jabatan (Occupation; Vocational) : Suatu pekerjaan
khusus atau kegiatan kerja tertentu.
c. Perkembangan karir : Keseluruhan perkembangan individu yang menekankan
kepada proses persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia pekerjaan.
d. Pendidikan karir : Kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman
pendidikan kepada individu sehingga memberikan
kemudahan perkembangan karir.
Ada tiga alasan mengapa menamakan bimbingan karir, yaitu :
·
Istilah karir cenderung lebih populer daripada istilah jabatan
·
Istilah karir lebih inklusif daripada istilah jabatan, dimana istilah
jabatan sering merujuk kepada konotasi khusus atau pekerjaan tertentu
·
Istilah bimbingan diartikan secara luas, sehingga di dalamnya akan
menyangkut pula masalah proses pengambilan keputusan dan penyesuaian karir.
Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk kepada program orientasi
pekerjaaan tetapi juga menyangkut :
a. Keterlibatan antara konselor dengan klien
b. Keterlibatan partisipasi aktif klien dalam mengambil keputusan karir dan tidak bersifat pasif-reseptif
terhadap informasi
c. Proses penyesuaian pribadi bahkan lebih jauh merupakan
proses psikoterapi.
Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan
bimbingan karir, yaitu :
·
Menekankan keterlibatan variabel emosi dan kepribadian dalam pemilihan
karir. Mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk
memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan
·
Menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan. Mengartikan
bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan
menerima gambaran diri secara terintegrasi serta peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap
kenyataan, mengkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada
diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk
menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam
kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan
keputusan dan penyesuaian pekerjaan (karir). Dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari tanggung
jawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang (Bambang Wahyudi, 162). Pandangan
yang lebih luas daripada karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap dan
perilaku yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan
seseorang (Bernardin, 194). Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk
menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan
pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis
pekerjaan dan orang lain, serta mengembangkan
kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait
erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak
disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan
bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya
karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar,
pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Menurut Miller (1989, dalam Muro
& Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan karir adalah membantu
murid agar memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri seperti
dalam kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja. Sedangkan pada tahun 1909,
Frank Parson menerbitkan bukunya yang berjudul Choosing a Vocational, dan dia mengidentifikasikan tiga variabel
dasar dalam proses pengambilan keputusan karir, yaitu (1) individu, (2)
pekerjaan, dan (3) hubungan diantara keduanya. Tahun 1969 Crites mengadakan kaji ulang dan kritik terhadap teori
dan penelitian pemilihan dan penyesuaian karir dengan menyajikan taksonomi
obyektif tentang klasifikasi masalah dalam pengambilan keputusan karir.
Taksonomi ini disajikan dalam tulisannya yang berjudul Vocational
Phschology, yang dalam bimbingan karir dipandang sebagai bimbingan karir
yang komprehensif. Pendekatan, yang paling dominan ialah parsonian yang memusatkan diri pada individu, pekerjaan dan hubungan diantara keduanya. Model ini
disebut model Trait dan faktor yang
menekankan kepada penggunaan tes dan informasi jabatan. Pandangan lain
menganggap bahwa masalah pemilihan dan penyesuaian karir adalah masalah
kepribadian, baik itu disebut konsep diri maupun kebutuhan. Prinsip ini banyak
dianut oleh pendekatan bimbingan yang terpusat pada klien (client centered) dan
psikodinamik. Kecenderungan lain memandang bahwa pemilihan karir adalah suatu
proses perkembangan terbuka sepanjang hidup individu dan hal ini merupakan
kebalikan dari pendekatan perilaku (behaviouristik) yang menekankan pada
intervensi dalam proses pilihan dan tidak memperhatikan karir mana yang dipilih
individu. Individu yang mengalami masalah karir akan mengalami
masalah pribadi juga. Oleh karena itu, bimbingan karir dan bimbingan pribadi
sangat erat kaitannya.
Super mengemukakan bahwa dengan membantu membebaskan
ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh
sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian
jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat.
Dengan demikian penyesuaian karir membawa perbaikan dalam penyesuaian diri
secara keseluruhan.
Di sekolah bimbingan karir dipandang sebagai proses
perkembangan yang berkelanjutan dalam upaya membantu individu mempersiapkan
karir melalui intervensi kurikuler yang berkaitan dengan perencanaan karir,
pengambilan keputusan, pengembangan keterampilan mengatasi masalah, informasi
karir dan pemahaman diri. Karir adalah perjalanan hidup individu yang bermakna melalui serangkaian
sukses-sukses dalam hidup. Karir merupakan kebutuhan yang harus terus
ditumbuhkan dalam diri seorang tenaga kerja, sehingga mampu mendorong kemampuan
kerjanya. Perkembangan karir harus dilakukan melalui penumbuhan kebutuhan karir
tenaga kerja menciptakan kondisi dan kesempatan pengembangan karir serta
melakukan penyesuaian antara keduanya melalui berbagai mutasi personal (Bambang
Wahyudi, 161). Desain karir mulai tampak sejak tahap pertumbuhan karir (grow
stages), yang ditandai dengan adanya sikap keingintahuan anak terhadap jenis
karir tertentu sampai tahap penurunan. Dengan adanya dorongan keingintahuan
anak mulai mengeksplorasi karir yang menarik baginya. Pada akhir masa
pertumbuhan karir, keingintahuan dan eksplorasi yang anak lakukan ditunjang
dengan berkembangnya kapasitas-kapasitas dasar individu. Dapat disebut karir jika mengimplikasikan adanya :
1. Pendidikan yang diwujudkan dengan keahlian tertentu
2. Keberhasilan
3. Dedikasi atau komitmen
4. Kebermaknaan personal dan financial
2.2
Pentingnya Bimbingan Karir Bagi Anak SD
Bimbingan karir dipelajari secara khusus berdasarkan anggapan bahwa :
a. Kebutuhan bimbingan karir jauh lebih besar daripada
kebutuhan psikoterapi.
b. Bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau
berfungsi sebagai penyembuhan.
c.
Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus
diikuti oleh bimbingan karir.
2.3
Tujuan Bimbingan Karir Anak SD
Secara lebih operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah
membantu murid agar dapat :
a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis
pekerjaan yang ada
b. Merencanakan masa depan
c. Membantu arah pekerjaan
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan
jenis pekerjaan
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)
Bailey dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di
tingkat sekolah dasar khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan
secara terpadu dan mencakup hal-hal berikut ini :
1) Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan
struktur pekerjaan
2) Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik
untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya
dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan
3) Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi
dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani
murid SD dengan dunia kerja
4) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui
bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya
5)
Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender)
dalam pekerjaan.
2.4 Tahapan dan Karakteristik Bimbingan Karir Anak SD
Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena:
a. Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia.
b. Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor
pembawaan dan lingkungan.
c. Perkembangan adalah proses yang kontinu.
d. Program pengembangan karir harus memperhatikan
aspek-aspek dominan pada tahap perkembangan tertentu.
e. Perkembangan individu mencakup diferensiasi dan
integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya.
f. Perkembangan individual, sehingga adanya keragaman
individual.
Apabila kita identifikasikan aspek domain dalam suatu kontinu perkembangan karir, dapat digambarkan dalam bagan
berikut :
a. Kesadaran diri yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntun
perkembangan dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan
mempermudah keputusan karir yang efektif. (Kesadaran diri - Identitas Diri).
b. Kesadaran pendidikan yaitu murid mengenal dan menyadari pentingnya perkembangan
keterampilan dasar dan penguasaan isi pengetahuan sebagai
alat pencapaian tujuan karir. (Kesadaran pendidikan - Identitas Pendidikan).
c. Kesadaran karir yaitu murid menyadari
bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan
memahami tentang adanya keragaman dalam dunia kerja. (Kesadaran karir - Identitas Karir).
d. Kesadaran ekonomis yaitu memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya
hidup dan pekerjaan. (Kesadaran ekonomis - Pendidikan ekonomis).
e. Pengambilan keputusan yaitu menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan
keputusan tindakan dalam hal mengidentifikasi alternatif, memilih alternatif
yang konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan tersebut. (Pengambilan keputusan - Keputusan Karir).
f. Kompetensi awal yaitu mengembangkan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia karir. (Kompetensi dasar - Keterampilan Kerja).
g. Apresiasi dan sikap yaitu Internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik
secara pribadi maupun sosial. (Sikap dan apresiasi Kepuasan
pribadi dan sosial).
Pada dasarnya setiap elemen itu merupakan titik kritis yang harus
diperhatikan di dalam pelaksanaan bimbingan karir. Pandangan lain dari ahli perkembangan karir yang
memberikan nama yang berbeda terhadap masa perkembangan pada usia anak. Namun
indikatornya relatif sama. Ginzberg, Axeired dan Herma (1951 dalam Muro &
Kotman, 1995)
menyebutkan bahwa periode karir dari sejak lahir hingga usia 14 tahun adalah
periode fantasi (fantasi period) sedangakan Super
(1981, dalam Muro & Kotman, 1995) memberikan label perkembangan karir
pada usia 4 s/d 14 tahun sebagai periode tentatif. Namun kedua
pandangan ini merujuk kepada hal yang sama yaitu penggunaan fantasi dalam
memainkan karir orang dewasa.
2.5 Tugas Perkembangan Peserta Didik
Bimbingan konseling komprehensif atau disebut juga bimbingan konseling perkembangan (karena menggarap semua aspek kehidupan
peserta didik) merupakan orientasi baru dalam kegiatan layanan bimbingan
konseling yang didasari fungsi pengembangan dengan prinsip antara lain:
Ø Dibutuhkan oleh semua peserta didik.
Ø Fokus pada kegiatan belajar peserta didik.
Ø Konselor dan guru merupakan fungsionaris yang
bekerjasama.
Ø Berorientasi tim dan pelayanan konselor professional.
Ø Memiliki dasar dalam psikologi anak, perkembangan anak
dengan tujuan,
1. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas
perkembangannya.
2. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di
lingkungannya.
3. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya
serta rencana pencapaian tujuan tersebut.
4. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya,
kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari
lingkungannya.
7. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang
dimilikinya secara tepat dan teratur secara optimal
2.6 Contoh Penerapan Perkembangan Peserta Didik SD:
a. Menanamkan dan mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca,
menulis, dan berhitung.
c. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya.
e. Belajar menjadi pribadi yang mandiri.
f. Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang
diperlukan baik untuk permainan maupun kehidupan.
g. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai
pedoman perilaku.
h. Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan
lingkungan serta keindahan.
i.
Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis kelaminnya
dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin.
j.
Mengembangkan sikap terhadap kelompok, lembaga sosial, serta tanah air
bangsa dan negara.
k. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk
perencanaan masa depan
2.7 Tujuan Bimbingan Konseling Komprehensif
Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat:
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan
karir serta kehidupannya di masa yang akan datang
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan
kerja.
2.8 Fungsi Bimbingan Konseling Komprehensif
1. Pemahaman, yaitu membantu peserta didik agar memiliki pemahaman
terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan
norma agama).
2. Preventif, yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisi-pasi berbagai masalah
yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh
peserta didik.
3. Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.
4. Perbaikan (Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif.
5. Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu
memilih kegiatan ekstrakurikuler, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan
yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
6. Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru
untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan,
minat kemampuan, dan kebutuhan (siswa).
7. Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu (siswa) agar
dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program
pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
2.9 Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling Komprehensif
Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai pondasi atau landasan bagi layanan bimbingan.
Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan
yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut.
1) Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu (guidance is for all individuals)
2) Bimbingan bersifat individualisasi, setiap individu bersifat unik
3) Bimbingan menekankan hal yang positif.
4) Bimbingan merupakan usaha bersama. Mereka
sebagai teamwork terlibat dalam
proses bimbingan.
5) Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan.
6) Bimbingan Berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan.
3.1 Bidang Bimbingan Konseling Komprehensif
ü
Bimbingan Akademik yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para
individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik.
ü
Bimbingan Sosial-Pribadi merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan
masalah-masalah sosial-pribadi.
ü
Bimbingan Karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan
dan pemecahan masalah-masalah karir
3.2 Komponen Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Program bimbingan dan konseling mengandung empat komponen layanan, yaitu:
1. Layanan Dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada
seluruh peserta didik melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau
kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan
tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil
keputusan dalam menjalani kehidupannya.
2. Layanan Responsif merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera,
sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses
pencapaian tugas-tugas perkembangan. Konseling indiviaual, konseling krisis,
konsultasi dengan orangtua, guru, dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam
bantuan yang dapat dilakukan dalam layanan responsif.
3. Perencanaan Individual diartikan proses bantuan kepada peserta didik agar
mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa
depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta
pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
4. Dukungan Sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja, infra struktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan
pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik.
3.3 Teknik bimbingan
karir untuk anak SD
Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan
dengan berbagai teknik seperti :
a. Terpadu dalam KBM. Teknik ini
merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di SD
adalah guru. Dalam teknik ini, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang
dapat disisipi bimbingan karir.
b. Paket Bimbingan Karir. Badan penelitian
dan pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan (Balitbang Dekdikbud) telah
mengembangkan empat buku paket bimbingan karir dan dikemas berupa modul yang
masing-masing paket terdiri dari satu sub topik pembahasan.
c. Bacaan yaitu menyuruh murid untuk membaca riwayat hidup orang-orang
yang berhasil. Selain dalam buku riwayat hidup, informasi jabatan dapat
diperkaya dengan membaca sumber-sumber bacaan seperti surat kabar, majalah, media elektronik, dll.
d. Narasumber. Wawasan murid tentang dunia pekrjaan dapat pula diperoleh dengan mendatangkan narasumber ke
sekolah untuk berdialog dengan siswa. Murid dapat
pula ditugaskan untuk mengadakan dialog denga orang tuanya masing-masing.
e. Pengamatan dan Cerita.
3.4
Materi Bimbingan Karir di SD
Isi bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut buku pedoman
bimbingan dan penyuluhan di SD 1994 adalah sebagai berikut:
1. Isi Bimbingan Karir untuk kelas rendah ( I, II dan
III), mencakup :
1) Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya
2) Menggambarkan perkembangan diri siswa
3) Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi
kehidupan sesuai dengan tuntutan lingungan
4) Mengenalkan keterampilan yang dimiliki
5) Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di
lingkungan sekolah
6) Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan
orang dewasa.
7) Mengenalkan kegiata-kegiatan yang menarik.
8) Mengenalkan mengapa orang memilih suatu pekerjaan,
dan pilihan itu masih dapat berubah.
9) Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat
direncanakan dari sekarang
10) Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak
peran.
11) Menjelaskan bahwa pekerjaan sesesorang ditentukan
oleh minat dan kecapaiannya
2. Isi bimbingan untuk kelas tinggi ( kelas IV,V,VI) :
1) Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang
berhasil.
2) Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang
akan datang.
3) Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dengan
pria.
4) Menjelaskan jenis-jenis keterampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu.
5) Melatih siswa membayangkan hal- hal yang akan
dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan datang.
6) Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan
pengaruhnya.
7) Menjelaskan pengaruh nilai yang dianut dalam
pengambilan keputusan.
8) Membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa
meneladani tokoh panutan dapat mempengaruhi karir.
9) Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok
dengan dirinya pada masa dewasa nanti.
10) Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh
pekerjaan orang terhadap kehidupan anak.
11) Melatih murid melihat hubungan antara minat dan
kemampuan.
12) Mengenalkan bermacam-macam untuk menilai kemajuan
prestasi.
13) Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di
lingkungan sekitar.
3.5
Rncangan Pelaksanaan Bimbingan Konseling di SD
a. Topik bahasan: Pemahaman Hobi dan
Cita-cita
b. Bidang bimbingan: Bimbingan karir
c. Jenis bimbingan: Bimbingan kelompok
d. Fungsi layanan: Pemahaman diri dan pengembangan
e. Sasaran layanan: Siswa kelas III
f. Uraian kegiatan:
1.
Kegiatan awal:
·
Memeriksa kehadiran siswa
·
Memeriksa peralatan murid, seperti buku bahasa Indonesia, kertas warna kuning dan hijau, gunting, dan lem.
·
Apersepsi mengenai kegemaran anak.
2.
Kegiatan inti:
·
Guru mengajak murid untuk membaca pelajaran 5 bahasa Indonesia, tentang
kegemaran Anak-anak (soelaeman, dkk., 1997 : 70-71).
·
Guru menempel gambar pohon harapan (cita-cita) pada papan tulis.
·
Guru membagikan kertas yang telah diberi pola buah apel.
·
Guru menyuruh murid menggunting buah apel pada kertas, masing-masing
memperoleh buah apel, satu warna kuning dan satu lagi warna hijau.
·
Guru menyuruhkan murid untuk menuliskan kegemaran dirinya pada kertas apel warna hiau dan menuliskan cita-cita
pada apel warna kuning. Setelah diisi identiras diri murid, buah apel ditempel pada pohon harapan.
·
Guru bersama murid, mendiskusikan, siapa yang memiliki kegemaran yang
diperkirakan telah menunjang cita-citanya, dan siapa yang belum.
3.
Kegiatan akhir:
·
Siswa mengerjakan LKS berkenaan dengan kegemaran anak-anak.
4. Metode : instruksional
5.
Penilaian :
·
Aktivitas siswa dalam kegiatan
·
Pemahaman siswa akan materi bacaan
·
Pemahan siswa akan kegemaran dan cita-citanya
3.6 Paket Bimbingan Karir
Paket bimbingan karir dikemas berupa modul yang masing-masing paket terdiri
dari satu topik dan sub topik pembahasan.
a. Paket I: pemahaman diri
Sub topik yang dibahas dalam paket pemahaman diri adalah;
bakat, minat, keadaan fisik, keadaan sosial,ekonomi, budaya, cita-cita.
b. Paket II: pemahaman lingkungan
•
Sub topik yang dibahas untuk kelas I, dan kelas II: kemungkinan
jabatan dan informasi jabatan, serta informasi pekerjaan.
•
Sub topik yang dibahas untuk kelas III dan IV. Pengantar
pemahaman lingkungan, informasi jabatan, dan wiraswasta.
•
Sub topik yang dibahas untuk kelas V: informasi pendidikan,
informasi pembangunan, kemungkinan jabatan dan wiraswasta.
c. Paket III: hambatan dan mengatasi hambatan
Sub topik yang dibahas khusus untuk kelas V mencakup;
prasangka, hambatan dari diri sendiri, hambatan dari luar.
d. Paket IV: hambatan dan Cara mengatasi hambatan
Paket ini khusus kelas V, sub topik yang dibahas adalah;informasi diri dan lingkungan, cita – cita dan gaya
hidup, rencana untuk masa depan.
3.7
Perkembangan Karir Anak SD
1. Perkembangan karir anak usia SD menurut Ginzberg
a. Proses pilihan karir berlangsung terus sepanjang
kehidupan.
b. Adanya pembatasan pilihan karir pada irreversibilitas
tidak mesti berarti bahwa pilihan itu bersifat menentukan.
c. Kompromi bukan hanya sekali saja, tetapi bisa terjadi seumur hidup dalam rangka optimasi karir.
Proses pemilihan karir mencakup tiga tahapan perkembangan, yaitu
a.
Tahap fantasi terjadi sejak awal kehidupan sampai sekitar usia 11
tahunan. Tahap ini ditandai oleh minat karir yang tidak realistis. Pilihan
karir lebih didasarkan hanya kepada kesan atau hayalan belaka.
b.
Tahap tentatif umumnya terjadi pada usia 11-18 tahunan. Pada masa
ini individu akan memadukan orientasi-orientasi pilihan yang dimiliki sebelumnya. Proses
orientasi ini mencakup pemanduan orientasi minat, kapasitas, dan orientasi
nilai.
c.
Tahap realistik, umumnya terjadi pada usia 18 tahun keatas. Pada
tahap ini individu sudah memilih karir tertentu yang akan digelutinya.
Bahkan sebagian anak usia SD sudah mulai mempertimbangkan aspek kemampuan
dalam menentukan pilihan karir masa depannya. Sembari itu anak usia SD perlu dibekali dengan kemampuan memahami
keunggulan dan kelemahan dirinya.
2. Perkembangan karir anak usia SD menurut Super.
Teori perkembangan karir Super (Sharf, 1992 : 123) disebut dengan istilah
pelangi perkembangan karir sepanjang hayat. Ada dua konsep utama yang perlu
dipahami yaitu, peran kehidupan (roles) dan tahapan perkembangan
karier (Development stages). Super (Sharf, 1992 : 122) mendeskripsikan enam
peran kehidupan yaitu peran individu sebagai:
1. Child, 4. Citizen
2. Student, 5.
Worker
3. Leisurite 6. Homemaker
Menurut Super (Sharf, 1992 :
122), pada masa anak
sebagai Child, Student, dan Leisurite merupakan peran yang sangat penting.
Sedangkan pada masa remaja peran utama yang dianggap penting ialah sebagai
Citizen dan Worker. Tetapi peran sebagai Worker masih terbatas, karena peran
ini menjadi peran utama masa dewasa. Dalam mengembangkan teori tentang tahapan
perkembangan karir, Super (Sharf, 1992 :
124) mengemukakan lima tahapan perkembangan, yaitu
1. Pertumbuhan (growth) 4. Pemeliharaan (maintenance)
2. Eksplorasi (exploration) 5. Tahap penurunan (disengagement).
3. Penentuan (establiahment)
3. Karier anak usia SD menurut teori ciri dan faktor
Menurut teori ini anak SD telah memunculkan ciri dan faktor yang dapat
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan karir. Untuk pengembangan karir
pada anak usia SD, Parson (Sharf, 1992 : 18-34) mengemukakan dua langkah pengambilan keputusan karir yaitu,
a. Perolehan pemahaman diri ialah pemahaman secara jelas
tentang sikap, prestasi, kemampuan, minat, amibisi, sumber keterbatasan dan
penyebab-penyebabnya, nilai-nilai, dan kepribadian.
b. Memperoleh pengetahuan tentang dunia kerja yang
mencakup pengetahuan tentang informasi tipe lapangan kerja seperti kondisi dan
upah kerja, sistem klasifikasi kerja, serta ciri dan faktor yang dipersyaratkan
suatu pekerjaan. Dalam memfasilitasi perkembangan karir anak usia SD orang tua
atau guru hendaknya mengenalkan semua bidang karir yang ada, terutama yang
dekat dengan lingkungan anak.
4. Orientasi Karir Bagi Anak Usia SD
Orientasi karir ialah readiness of individuals to make good choices, yang
berarti kesiapan individu untuk membuat keputusan-keputusan yang tepat (Super dalam Sharf, 1992 : 155). Model
ini didasari oleh asumsi bahwa keputusan-keputusan tentang karir terjadi pada
semua rentangan kehidupan. Pada masa usia SD sekalipun anak dihadapkan pada
berbagai keputusan tentang karir.
Menurut Super (Sharf, 1992 : 156)
kesiapan individu untuk membuat keputusan karir yang tepat terakumulasi pada
orientasi karir secara total. Orientasi karir ini terdiri atas tiga dimensi,
yaitu :
a. Sikap terhadap karir, mencakup perencanaan karir seperti rencana lanjutan sekolah dan
eksplorasi karir seperti lebih banyak mengetahui sekolah-sekolah lanjutan yang
diminati anak.
b. Keterampilan pembuatan keputusan karir, mencakup kemampuan menggunakan pengetahuan dan
kemampuan menggunakan pemikiran dalam membuat keputusan karir.
c. Informasi dunia kerja, mencakup informasi tentang pekerjaan tertentu dan informasi tentang orang
lain dalam dunia kerjanya.
5. Implikasi Perkembangan Karir Anak SD dalam Pembelajaran
Untuk memfasilitasi
perkembangan karir anak usia SD orang tua atau guru hendaknya mengenalkan semua
bidang karir yang ada, dimulai dari lingkungan anak. Jika lingkungan anak
daerah industri maka kenalkan anak dengan dunia industri, jika lingkungan anak
di daerah pertanian maka kenalkanlah anak dengan pertanian, jika lingkungan
anak di daerah laut yang penghidupan sehari-harinya sebagai nelayan maka
kenalkanlah anak dengan pekerjaan sebagai nelayan.
Jika stimulasi perkembangan karir dilakukan seperti ini, maka yang perlu
ditekankan adalah bagaimana agar anak berfikir dan terdorong agar jika mereka
ingin menjadi petani, nelayan, atau pekerja industri tentu terdorong untuk
lebih baik dari yang mereka lihat waktu dikenalkan dengan berbagai jenis karir
tersebut. Perlu diperhatikan pula bahwa sembari mereka dikenalkan dengan
berbagai bidang karir di sekitar lingkungannya, mereka perlu juga dikenalkan
dengan berbagai bidang karir lainnya sesuai dengan pengetahuan anak disertai
dengan penjelasan tentang persyaratan dan konsekuensi kerjanya. Adanya
ekstrakurikuler yang terprogram dan terencana dapat berperan dalam
mengembangkan minat dan bakat siswa yang nantinya dapat menunjang terhadap
perencanan karir misalnya siswa yang bercita-cita menempuh karir dalam bidang
olahraga sepak bola dapat mengikuti ekstrakurikuler sepak bola.
UNIVERSITAS
JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KETENTUAN
TUGAS PASCA DISKUSI
Setelah
diskusi kelompok, setiap kelompok wajib menyusun laporan diskusi dengan format
sebagai berikut:
1.
Identitas Kelompok Penyaji
a.
Nama Kelompok : Kelompok 2/
Kelas B
b.
Nama-Nama Anggota :
1.
Nurliana Mawaddah (150210204015)
2.
Duwi Ernawati (150210204024)
3.
Eka Novitasari (150210204028)
4.
Firda Amelia
Safitri (150210204043)
5.
Endah Putri Tanjung
Sari (150210204049)
6.
Farisia Pratiwi
Umami (150210204051)
7.
Safrida Visma
Ristalia (150210204053)
8.
Novieris Ika Rahma (150210204130)
c.
Anggota Tidak Hadir : -
d.
Nama Moderator :
Vika
Ratu Febrianti (150210204109)
e.
Hari/Tanggal Diskusi : Kamis, 17 September 2015
f.
Waktu Diskusi : Mulai Jam08.50 s/d Jam 10.30
2.
Proses dan Hasil Diskusi
a.
Pentanyaan
1 : Bagaimana cara menanamkan moral bagi anak SD?
Oleh :Rika (150210204058) dari
kelompok 4
Jawaban :
a.
Mengajarkan sopan
sntun kepada anak yaitu dengan menegur anak jika anak berbuat salah.
b.
Jangan sesekali
memarahi anak karena emosi. Pada anak usia sd itu solusi untuk menanganinya
dengan cara bicara yang halus dan mendidik.
c.
Mengajarkan anak
untuk berlaku jujur, karena saat sd merupakan suatu pembentuka atau dasar
karakter anak, dimana anak sd selalu mengingat dan menirukan. Sehingga sikap
jujur perlu ditanamkan pada anak sd karena untuk menuju manusia yang baik dan
sukses.
Tambahan : Tika Triyana
(150210204030)
Selain
itu juga bisa dilakukan dengan cara menunjukkan gambar dan bercerita, misalnya
si kancil mencuri timun. Di dalam cerita itu mengandung nilai-nilai moral yang
buruk. Sehingga anak jadi tahu bahwa mencuri itu tidak baik dan dosa.
b.
Pertanyaan 2 : Apakah ada keterkaitan antara norma agama
dan norma
kesusilaan?
Oleh :
Yohana (150210204061) dari kelompok 1
Jawaban :
Ada,
karena norma agama berdasarkan ajaran akidah atau suatu agama. Sedangkan norma
kesusilaan berdasarkan pada hati nurani dan akhlaq manusia. Contohnya : kita
dilarang mencuri dan kita dilarang untuk membunuh. Dari contoh tersebut sama
dengan contoh norna kesusilaan. Jika kita sudah meyakini akidah kita dan
memiliki keyakinan yang kuat, maka kita akan mempunyai akhlak yang baik dan kita
tidak akan melanggar norma lainnya.
c.
Pertanyaan 3 : Berikan contoh nilai menurut Prof Dr.Notonegoro!
Oleh : Dewi (150210204001) dari kelompok 5
Jawaban :
Munurut Prof
Dr Notonegoro nilai dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.
Nilai material,
yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia.
Contoh : Sandang seperti pakaian dan pangan seperti
makanan.
2.
Nilai vital, yaitu
segala sesuati yang berguna agi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan/
aktivitas.
Contoh : Adanya buku-buku pelajaran yang berguna
bagi siswa saat mereka belajar.
3.
Nilai kerohanian,
/religius, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Contoh : Seperti saat kita beribadah kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
d.
Pertanyaan 4 : Bagaimana keterkaitan antara moral dengan
norma?
Oleh : Rike (150210204104) dari
kelompok 7
Jawaban :
Norma
merupakan tolak ukur benar atau salahnya terhadap suatu sikap dan tindakan
manusia. Sedangkan moral merupakan akhlak atau budi pekerti atau susila. Jika
kta mempunyai akhlak yang baik maka sikap dan tindakannya baik pula, begitupun
dengan akhlaknya yang buruk tingkah lakunya akan buruk.
e.
Pertanyaan 5 : Jelaskan keterbentukan norma dan nilai
serta pada anak,
serta
penerapannya!
Oleh : Lailatul Musyarofah
(150210204074) dari kelompok 6
Jawaban :
Terbentuknya
norma dan nilai dimulai sejak dini disaat anak mulai mengerti tentang mana yang
baik dan mana yang benar. Norma adalah tolok ukur/alat untukn mengukur benar
salahnya suatu sikap dan tindakan manusia. Sedangkan nilai adalah kualitas dari
suatu atau harga dari sesuatu yang diterapkan pada konteks pengalaman manusia.
Jadi orang tua disini berperan penting dalam terbentuknya norma dan nilai pada
pada anak, serta orang tua harus memberi contoh tentang bagaimana sikapa yang
baik, bagaimana sifat yang buruk. Contohnya :ada orang yang meludah dimuka
umum, orang tua memberi tahukan kepada anak bahwa itu adalah sikap yang jelek.
f.
Pertanyaan 6 : Berikan contoh konsep positif dan negatif!
Oleh : Eta (150210204002) dari
kelompok 3
Jawaban :
Konsep
itu memiliki sifat positif yang akan memberikan makna positif kepada kita dan
meiliki sifat negatif yang akan memberikan makna negatif kepada kita.
Contoh sifat positif : Kita merasa mampu menyelesaikan
masalah kita sendiri, hal itu akan menyebabkan kita mempunyai rasa percaya diri
yang tinggi dalam menjalani segala hal tetapi dalam hal kebaikan.
Contoh sifat negatif :
Rasa ingin dipuji, hal ini jelas tidak baik pula kepada diri kita
sendiri, kita merasa bahwa semua yang kita lakukan perlu dipuji orang lain,
padahal yang kita lakukan belum tentu selamanya baik.
Tambahan : Lailatul Musyarofah (150210204074)
Konsep
negatif yaitu misalnya besuk ulangan, dan kita merencanakan duduk di dekat anak
yang pintar agar bisa menyontek.
Contoh konsep
positif yaitu jika besuk ulangan, maka akan belajar agar mendapatkan nilai yang
baik.
3.
Kesimpulan Diskusi:
Konsep adalah
suatu pernyataan yang masih bersifat abstrak/pemikiran untuk mengelompokan
ide-ide atau peristiwa yang masih dalam angan-angan seseorang. Nilai merupakan kualitas dari sesuatu atau harga dari sesuatu yang diterapkan
pada konteks pengalaman manusia. Nilai dibagi atas dua bagian yaitu:
nilai estetika adalah nilai yang terkait dengan masalah keindahan, dan nilai
etika adalah nilai yang terkait dengan tindakan, perilaku, akhlak, atau bagaimana orang
berperilaku. Moral adalah
ukuran baik buruk seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga
masyarakat, dan warga Negara.
Dalam pembeljaran PKn, moral sangat penting untuk ditanamkan pada anak usia
SD, karena proses pembelajaran PKn SD, memang bertujuan untuk membentuk moral
anak, yaitu moral yang sesuai dengan nilai falsafah hidupnya. Sedangkan Norma
adalah petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan
dalam hidup sehari-hari, berdasarkan suatu alasan (motivasi) tertentu disertai
sanksi. Norma
dapat
diartikan sebagai tolak ukur atau alat untuk mengukur benar salahnya suatu sikap dan tindakan manusia
sebagai kaidah atau petunjuk hidup yang digunakan untuk mengatur perilaku
manusia dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Norma terdiri dari
beberapa macam/jenis, yaitu: norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan,
norma kebiasaan, dan norma hukum. Antara norma yang satu dengan yang lain saling
berhubungan dan masih ada keterkaitan antara satu dengan yang lain, dan saling
melengkapi.
Nilai, norma dan moral adalah konsep-konsep yang saling
berkaitan. Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang
seharusnya tetap terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia.
Keterkaitan itu mutlak digarisbawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa
dan negara menghendaki pondasi yang kuat tumbuh dan berkembang. Agar nilai
menjadi lebih berguna dalam menuntut sikap dan tingkah laku manusia, maka perlu
dikongkritkan lagi serta diformulasikan menjadi lebih objektif sehingga
memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam tingkah laku secara konkrit,
wujud yang lebih kongkrit dari nilai tersebut merupakan suatu norma. Pendidikan norma, moral,
dan nilai di Indonesia dilaksanakan melalui pendidikan kewarganegaraan yang
berlandaskan pada Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai landasan
kostitusional.
4.
Hal-Hal yang Belum
Terselesaikan/ Terjawab dalam Diskusi: -
Jember, 22 September 2015
Dosen Pembina,
Drs. Imam Muchtar, S.H, M.Hum
Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd
KONSEP DASAR IPS
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Konsep Dasar IPS” yang dibina
oleh Dra. Rahayu, M.Pd.
LAPORAN HASIL DISKUSI
INDIVIDU, MASYARAKAT, DAN PRANATA DALAM PROSES SOSIAL
BUDAYA
Oleh :
Kelompok 4/
Kelas B
1.
Duwi Ernawati (150210204024)
2. Eka Novitasari (150210204028)
3.
Firda Amelia Safitri (150210204043)
4.
Endah Putri Tanjung Sari (150210204049)
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
Tanya- Jawab Seputar Individu, Masyarakat, dan Pranata Dalam Proses Sosial
Budaya
1. Febri (150210204106)
Pertanyaan : Bagaimana menerapkan norma sosial pada masyarakat
yang tuna sosial?
Duwi Ernawati (150210204024)
Jawaban :
a. Pelayanan/Rehabilitasi
ü
Pendekatan Awal yaitu memperoleh gambaran informasi melalui penyuluhan dan
motivasi kepada masyarakat
b. Pengungkapan Masalah
ü
Menggali masalah dan potensi masyarakat yang mengalami tuna sosial
c. Bimbingan Sosial, Fisik, Mental dan Keterampilan
ü
Yaitu pelaksanaan bimbingan dalam terinteraksi artinya dilaksanakan
bersama-sama dan saling terkait
d. Resosialisasi
ü
Bertujuan untuk mempersiapkan keluarga/lingkungan agar dapat menerima klien
dalam lingkungan sosialnya.
e. Penyuluhan
ü
Mengembalikan bekas klien masalah kehidupan dan penghidupannya dikeluarga
f. Bimbingan Lanjut
ü
Untuk memantapkan, meningkatkan kualitas peserta didik
g. Evaluasi
2. Tika (150210204030)
Pertanyaan : Apakah
pemerintah berperan pada distribusi,
konsumsi dan produksi?
Eka Novitasari (150210204028)
dan Firda Amelia Safitri (150210204043)
Jawaban :
Iya, pemerintah mempunyai peran
dalam pranata ekonomi. Pemerintah berperan dalam memfasilitasi, mengawasi,
mengontrol, dan mengendalikan pranata kegiatan ekonomi dengan cara:
a. Monopoli Pemerintah
Dilakukan oleh negara untuk menjamin ketersediaan suatu
sumber produksi. Pada umumnya sumber-sumber produksi tersebut sangat penting
dan menyangkut hajat hidup orang banyak misalnya, minyak, listrik, air dll
b. Monopoli Swasta
Dilakukan oleh pihak swasta melalui perjanjian atau
kontrak kerja khusus dengan pemerintah untuk memanfaatkan suatu SDA tertentu.
Contohnya, monopoli garam, monopoli cengkeh, hak penguasa hutan dll.
c. Kuota
Dilakukan pemerintah untuk membatasi produksi dan
konsumsi terhadap suatu barang/sumber alam. Hal ini dimaksudkan agar produksi
dan pengolahan SDA tersebut dapat dilakukan dengan hemat/tidak berlebihan
d. Proteksi
Dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi produk lokal
dari persaingan produk luar negeri (import). Dalam hal ini pemerintah memandang
bahwa produk lokal akan kalah bersaing dengan produk import, sehingga
pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk import tertentu/bahkan
melarangnya sama sekali.
Contoh peran pemerintah langsung tentang produksi,
konsumsi, distribusi adalah BUMN yaitu berupa kopi, karet dan buah coklat.
3. Siti Humairah (150210204010)
Pertanyaan : Daerah mana yang menganut sistem matrilinial dan
menganut patrilineal?
Endah Putri Tanjung Sari
(150210204049)
Jawaban : Sistem matrilinial yaitu kekerabatan berdasarkan garis
keturunan ibu, contohnya kebuadayaan Minangkabau. Sedangakan sistem
patrilineal yaitu kekerabatan berdasarkan garis keturunan ayah, contohnya
kebudayaan Batak.
KESIMPULAN
Kami dapat mengambil kesimpulan bahwa individu dan masyarakat merupakan
perangkat yang bersatu padu atau dengan kata lain tidak dapat dipisahkan dimana
individu dan masyarakat senantiasa ada di dalam setiap pergaulan hidup,
individu tidak mungkin dapat hidup dengan sempurna tanpa bermasyarakat.
Interaksi sosial bisa
terjadi dimana saja dan kapan saja. Subjek interaksi sosial beragam, ada yang
terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok
dengan kelompok. Dalam hal
ini, individu berinteraksi
dengan masyarakat. Sebagaimana telah diketahui, individu merupakan makhluk
sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Interaksi individu dengan masyarakat tidak lepas dari struktur sosial dimana terdapat
penggolongan masyarakat, dan tidak lepas pula dari pranata sosial yang
merupakan bentuk norma-norma tuntunan dalam kehidupan, bermasyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari
struktur dan proses sosial
budaya yang didalamnya ada pengelompokan dan pelapisan sosial, serta interaksi sosial. Kebutuhan manusia
untuk saling berhubungan dengan orang lain sangat
tidak dipungkiri karena adanya kebutuhan yang disengaja atau tidak sengaja didalamnya
membutuhkan orang lain untuk saling membantu dan melengkapi. Mulai semenjak manusia mengenal kehidupan bersama dalam suatu kelompok atau dalam suatu masyarakat di dalamnya
terdapat banyak kebudayaan
yang harus masyarakat imbangi dan menerima perbedaan yang ada. Secara langsung atau tidak langsung dan sadar
atau tidak, sadar di dalam masyarakat
terdapat perbedaan kedalam-kelas-kelas secara bertingkat yang perwujudannya adalah kelas-kelas tinggi dan kelas yang
paling rendah. Dalam suatu
masyarakat terdapat norma-norma yang berlaku dan ditetapkan sebagai pengatur jalannya kebudayaan dan
tingkah laku masyarakat
tersebut. Didalam suatu masyarakat tidak semua anggota memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap kelompok di dalam
masyarakat tersebut. Untuk dapat
menciptakan masyarakat yang sejahtera dan makmur harus ada komunikasi dan kerjasama yang baik antar anggota yang
didalamnya terdapat pemberian saran atau motivasi satu sama lain dan menjadi penengah jika terjadi permasalahan atau perbedaan pendapat. Didalam
bermasyarakat harus ada rasa
kebersamaan sehingga menimbulkan hubungan yang erat antara mereka. Terkadang tidak semua anggota masyarakat dapat menerima aturan yang berlaku
didalam masyarakat tersebut. Adanya
perbedaan budaya atau tidak, sejalannya pikiran dapat menimbulkan beberapa kesenjangan sosial antar individu
dengan individu atau
individu dengan
kelompok. Dengan
adanya kesenjangan tersebut, maka secara tidak langsung diharapkan harus adanya
keperdulian untuk dapat memecahkan
masalah. Antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan tentunya banyak perbedaan permasalahan yang dihadapi
dan berbeda pula cara untuk
mengatasinya. Pada umumnya cara pemikiran
masyarakat pedesaan dan
perkotaan berbeda cara berpikirnya, seperti pemikiran dalam hal pergaulan, dilingkungan perkotaan anak perawan yang pulang tengah malam dianggap
sebagai hal yang biasa, beda halnya dengan lingkungan pedesaan yang menganggap anak wanita pulang tengah malam adalah
salah satu pelanggaran
norma yang ditetapkan dalam masyarakat. Didalam bermasyarakat tinggi renndahnya kedudukan
(lapisan sosial) seseorang
sangat terlihat terlebih dari sisi pendidikan seperti, seseorang yang mencapai pendidikan lebih tinggi maka seseorang itu
akan lebih terjamin dalam
mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan yang pendidikannya rendah. Seseorang itu akan lebih sulit mendapatkan
pekerjaan. Dari permasalahan tersebut maka terciptanya pelapisan masyarakat dari segi kedudukan pekerjaan yang didasari tinggi rendahnya
tingkat pendidikan. Dan didalam
kehidupan banyak terjadinya mobilitas sosial baik secara horizontal maupun vertical yang dapat mempengaruhi
kehidupan masyarakat dalam tata kelakuan masyarakat tersebut.
Pemerintah mempunyai peran dalam pranata ekonomi.
Pemerintah berperan dalam memfasilitasi, mengawasi, mengontrol, dan
mengendalikan pranata kegiatan ekonomi.
0 komentar:
Posting Komentar