BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sistem Persamaan
Sistem persamaan adalah
persamaan-persamaan yang harus diselesaikan secara bersamaan untuk mencari
nilai-nilai tunggal dari faktor-faktor yang tidak diketahui, dimana nilai-nilai
tersebut benar untuk setiap persamaan. Tiga metode yang digunakan untuk
menyelesaikan sistem persamaan yaitu:
a.
Metode Subsitusi c.
Metode Campuran
b.
.Metode Eliminasi
Contoh Soal:
1.
Selesaikanlah persamaan berikut untuk mencari nilai
x dan y, menggunakan metode subsitusi dan metode eliminasi?
x + 2y = -1 (1)
4x – 3y = 18 (2)
Jawab:
a.
Metode Substitusi
Persamaan (1): x + 2y = -1
x = -1 – 2y
Kemudian,
substitusikan x ke dalam persamaan (2)
Persamaan
(2): 4x – 3y = 18
4 (-1 – 2y) – 3y = 18
Maka,
terbentuklah persamaan sederhana dalam bentuk y:
-4 – 8y – 3y = 18
-4 – 11y = 18
-11y = 18 + 4
-11y = 22
y =
= -2
Dengan
mensubstitusikan y = -2 ke dalam persamaan (1), diperoleh:
x + 2y = -1 (1)
x + 2 (-2) = -1
x - 4 = -1
x = 3
Ø Jadi, x = 3 dan y = -2.
b.
Metode Eliminasi
x + 2y = -1 (1)
4x – 3y = 18 (2)
Jika persamaan (1)
seluruhnya dikalikan 4 maka koefisien x dari persamaan (1) akan sama dengan
koefisien x dari persamaan (2), sehingga:
4x + 8y = -4 (3)
Persamaan (2)
dikurangi persamaan (3) menghasilkan:
4x – 3y = 18
4x + 8y = -4
-11y = 22
y =
= -2
Jika persamaan (1)
seluruhnya dikalikan 3 maka koefisien x dan persamaan (2) seluruhnya dikalikan
2, sehingga:
3x + 6y = -3 (4)
8x – 6y = 36 (5)
Persamaan (4)
ditambah persamaan (5) menghasilkan:
3x + 6y = -3
8x - 6y = 36 +
11x = 33
x =
= 3
Jadi, x = 3 dan y = -2
c.
Metode
Campuran
1.
Selesaikanlah sistem persamaan berikut
3p = 2q (1)
4p + q + 11 =
0 (2)
Jawab:
3p = 2q (1)
4p + q +11 =
0 (2)
Dengan pengaturan ulang kita peroleh:
3p – 2q = 0 (3)
4p + q = -11 (4)
Kalikan persamaan (4) dengan 2, menghasilkan:
8p + 2q = -22 (5)
Dengan menjumlahkan persamaan (3) dan (5),
maka:
3p – 2q = 0 (3)
8p + 2q =
-22 (5)
11p = -22
p =
= -2
Dengan mensubstitusikan p = -2 ke dalam
persamaan (1), maka:
3p = 2q (1)
3 (-2) = 2q
2q = -6
q = -3
B. Sistem Pertidaksamaan
ó Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang
menggunakan relasi <, >, =, = atau ≠. Dalam pelajaran aljabar biasanya
hanya terkait dengan relasi <, >, =,
atau = saja. Atau pertidakamaan merupakan sebuah pernyataan
tentang bilangan riil a dan b yang berbentuk a < b , a >
b , a ≤ b , atau a ≥ b , sehingga:
i.
a > b ↔ b < a iii. a ≥ b ↔ b ≤ a
ii.
a < b ↔ b > a iv. a ≤ b ↔ b ≥ a
Pertidaksamaan ada dua macam,
antara lain:
1. Pertidaksamaan mutlak;
adalah benar untuk semua nilai nyata dari variable-variabel yang dikandungnya.
Contoh: (a-b)2 > 0 berlaku untuk semua nilai a dan b,
dengan a ≠ b , karena kuadrat dari sebrang bilangan nyata adalah positif
atau nol.
2. Pertidaksamaan bersyarat;
penyelesaiannya hanya memenuhi sebagian nilai-nilai dari variabel-variabel yang dikandungnya. Contoh: x–2
> 8 adalah hanya benar apabila x >10 .
ó Notasi Pertidaksamaan
a.
Kurang dari ( < )
Jika a dan b bilangan real, maka a
dikatakan kurang dari b, ditulis a<b , jika dan hanya jika a
- b bernilai negative.
Contoh:
8
< 11, karena 8 - 11 = -3 , dan -3 bernilai negative.
b.
Lebih dari ( > )
Jika a dan b bilangan
real, maka a dikatakan lebih dari b, ditulis a>b , jika
dan hanya jika a - b
bernilai positif.
Contoh:
4
> -1 , karena 4 – (-1) = 5 , dan 5 bernilai positif.
c.
Kurang dari atau sama dengan ( ≤ )
Jika a dan b bilangan real, maka a
dikatakan kurang dari atau sama dengan b, ditulis a ≤ b , jika
dan hanya jika a < b atau a = b ( a ≤ b ingkaran dari a
> b).
Contoh:
7
≤ 9 adalah benar karena ingkarannya 7 > 9 adalah bernilai salah.
d.
Lebih dari atau sama dengan ( ≥ )
Jika a dan b bilangan real, maka a
dikatakan lebih dari atau sama dengan b,
ditulis a ≥ b , jika dan hanya jika a > b atau a = b ( a ≥ b
ingkaran dari a < b).
Contoh:
5 ≥ 3 adalah benar, karena
ingkarannya 5 < 3 adalah bernilai salah.
Contoh: perbedaan bukan persamaan,
persamaan dan pertidaksamaan.
Bukan
persamaan
|
Persamaan
|
Pertidaksamaan
|
2x + 3
|
2x = 3
|
2x > 3
|
2x2 – 3x + 5
|
2x2
– 3x = 5
|
2x2
– 3x ≤ 5
|
Dst
|
Dst
|
Dst
|
C.
Sistem
Persamaan Linier
1. Persamaan
Linier Satu Variabel
a. Pengertian
Persamaan Linier Satu Variabel
Persamaan
linier satu variabel adalah persamaan aljabar yang mencakup hanya satu variabel
(yang tidak diketahui) dengan pangkat pada variabelnya satu.
Bentuk
umum persamaan linier satu variabel adalah ax
+ b = 0 dengan a dan b bilangan real.
b. Cara Penyelesaian Persamaan Linier
Satu Variabel
Untuk mencari penyelesaian
Persamaan Linier Satu Variabel, maka dapat menggunakan cara:
a.
Kedua ruas ditambah
atau dikurangi dengan bilangan yang sama
b.
Kedua ruas persamaan dikali atau dibagi dengan bilangan
yang sama
Contoh:
1.
Tentukan
penyelesaian dari persamaan: 5x – 2 = 3x +3
Jawab:
5x – 2 =
3x + 3
5x – 3x
= 3 + 2
2x = 5
x =
2. Pertidaksamaan Linier
Satu Variabel (PtLSV)
ó Pengertian
PtLSV
Pertidaksamaan Linier Satu Variabel
ialah suatu pertidaksamaan bersyarat dalam variable x yang memiliki
bentuk E < F , E > F , E ≤ F , atau E ≥ F, dengan E dan F
adalah bentuk aljabar dalam x.
ó Penyelesaian
PtLSV
Penyelesaian pertidaksamaan dalam variable x
adalah semua nilai x yang membuat pertidaksamaannya menjadi pernyataan
yang benar.
Untuk dapat menyelesaikan
Pertidaksamaan Linier Satu Variabel dilakukan dengan cara:
1. Kedua
ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2. Kedua
ruas dikali atau dibagi dengan bilangan positif yang sama (bukan nol), sehingga
tanda pertidaksamaannya tidak berubah
3. Kedua
ruas dikali atau dibagi dengan bilangan negatif, sehingga tanda
pertidaksamaannya berubah
Contoh:
1)
Putri
memiliki 50 koin terdiri dari uang Rp 100,00 dan Rp 50,00 yang jumlahnya paling
banyak Rp 4.000,00. Carilah batas dari masing-masing koin yang dimilikinya!
Penyelesaian:
Misalnya, banyak koin Rp 100,00 = x keping dan banyak koin Rp.50,00 = (50-x) keping, sehingga persamaannya menjadi:
100x + 50(50-x) ≤ 4000
100x + 2500 – 50x ≤ 4000
50x
≤ 4000 – 2500
50x
≤ 1500
x
≤
x
≤ 30 (Banyak koin Rp. 100,00)
50
– x = 50 – 30
= 20 (Banyak koin Rp. 50,00)
Jadi, banyakkoinRp 100,00 adalah ≤
30 kepingdankoinRp 50,00 adalah ≤ 20 keping.
3. Persamaan
Linier Dua Variabel (PLDV)
Persamaan Linier Dua Variabel adalah sebuah persamaan
yang memiliki dua variabel yang tidak diketahui, dengan pangkat tertingginya
satu.
Bentuk umum:
ax + by = c di mana a, b, dan c adalah konstanta dan a, b ≠ 0.
a. Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)
Pasangan
dua persamaan linier dengan dua peubah atau variabel x dan y yang
memiliki bentuk umum:
atau
Dengan
a, b, c, p, q, r atau a1, b1, c1, a2,
b2, c2 merupakan bilangan-bilangan real. Jika c1
= c2 = 0, maka SPLDV itu dinamakan homogen sedangakan jika c1
0 atau c2 maka SPLDV itu dinamakan tak homogen.
Contoh
SPLDV homogen: Contoh
SPLDV tak homogen:
b.
Menentukan Himpunan
Penyelesaian Sistem Persamaan Linier dengan Dua Variabel
Ø Metode Grafik
Grafik sebuah persamaan linier ax + by = c
merupakan sebuah garis lurus. Dengan demikian secara grafis, sistem persamaan
linier.
Titik yang bersekutu dari kedua garis tersebut
merupakan penyelesaian sistem persamaan tersebut. Berdasarkan kedudukan dua
garis tersebut, maka ada tiga kemungkinan penyelesaian yang dapat ditentukan,
yaitu:
1. Jika
kedua garis berpotongan di satu titik (x0, y0), maka
himpunan penyelesaian tepat mempunyai satu anggota, yaitu {(x0, y0)}.
Ini terjadi jika atau aq
≠ bp. Sistem persamaan linier yang tepat memiliki satu penyelesaian disebut
konsisten.
2. Jika
kedua garis itu sejajar, maka himpunan penyelesaiannya tidak mempunyai anggota
atau Ø. Ini terjadi jika atau aq – bp = 0 dan ar – pc ≠ 0 atau br – qc ≠ 0. Sistem persamaan linier
yang tidak memiliki penyelesaian disebut tidak konsisten.
3. Jika
kedua garis itu berimpit, maka himpunan penyelesaiannya mempunyai tak berhingga
banyak anggota, ini terjadi jika = atau aq – bp = 0 dan ar – cp = 0 dan br – cq = 0. Sistem persamaan linier
yang memiliki tak berhingga banyak penyelesaian disebut bergantungan.
Langkah-langkah
menentukan titik potong dua garis lurus tersebut antara lain:
1) Menentukan
titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y
2) Menggambar
grafik dan menarik garis-garis yang melalui titik potong dengan sumbu X dan
sumbu Y
3) Menulis
himpunan penyelesaian titik potong
4. Persamaan
Linier Tiga Variabel (PLTV)
Persamaan Linier Tiga Variabel ialah suatu persamaan yang terdiri atas tiga variabel yaitu x, y,
dan z dengan pangkat tertinggi adalah satu. Dengan bentuk umum ax + by + cz = d.
Sistem persamaan linier tiga variabel adalah sistem
persamaan linier yang terdiri dari tiga persamaan linier tiga variabel. Dengan bentuk
umum:
Disebut
sistem persamaan linier dengan tiga variabel, dengan a11, a12, a13, a21, a22,
a23, a31, a32,dan a33 adalah koefisien-koefisien variabel x, y, dan z yang merupakan bilangan real dan tidak sama dengan 0. Sedangkan p, q, dan r € R adalah konstanta.
Menyelesaikan
sistem persamaan linier dengan tiga variabel adalah menentukan pasangan terurut
(x0, y0, z0) yang merupakan penyelesaian simultan
atau serempak dari sistem persamaan itu, sehingga himpunan penyelesaiannya
adalah {(x0, y0, z0)}.
Himpunan
penyelesaian dari sistem persamaan linier dengan tiga variabel dapat ditentukan
dengan metode substitusi dan metode kombinasi eliminasi substitusi.
Ø Metode Substitusi
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linier tiga
variabel dengan metode substitusi melalui langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah
1 : Pilih salah satu persamaan yang
sederhana, kemudian
nyatakan x sebagai fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z, atau z sebagai fungsi x dan y.
Langkah
2 : Substitusikan x, y, atau z yang didapat pada langkah satu
ke persamaan-persamaan
yang lainnya, sehingga didapat sistem persamaan linier dengan dua variabel.
Langkah
3 : Selesaikan sistem persamaan
linier dengan dua variabel
yang
didapat pada langkah 2 dengan metode substitusi.
Langkah
4 : Penyelesaian sistem persamaan
linier dengan dua variabel
pada langkah 3
disubstitusikan ke salah satu persamaan linier dengan tiga variabel, sehingga
didapat penyelesaian simultan dari sistem persamaan itu.
Langakah
5 : Tulis himpunan penyelesaiannya.
D.
Sistem Persamaan Kuadrat
Bentuk persamaan kuadrat umum adalah: y
= ax2 + bx + c. Dimana a, b, c adalah konstanta dan a tidak
sama dengan nol. Persamaan kuadrat adalah suatu
persamaan di mana pangkat tertinggi dari kuantitas yang tidak di ketahui adalah
2. Sebagai contoh , x2 - 3x + 1=0 adalah sebuah persamaan kuadrat.
Terdapat 3
metode untuk menyelesaikan persamaan kuadrat, yaitu:
1. Dengan
faktorisasi (jika memungkinkan)
2. Dengan
“melengkapi kuadrat”
3. Dengan
“rumus kuadrat”, atau
1.
Penyelesaian
persamaan kuadrat dengan faktorisasi
Perkalian
(2x+1)(x-3) menghasilkan 2x2 - 6x + x-3 atau 2x2 - 5x -
3. Proses dengan arah sebaliknya dari 2x2 - 5x - 3 ke (2x+1) (x-3)
disebut faktorisasi. Jika suatu pernyataan kuadrat dapat difaktorisasikan, maka
ini menjadi metode yang paling sederhana untuk menyelesaikan suatu persamaan
kuadrat. Sebagai contoh, jika 2x2 - 5x -3 = 0, maka dengan
faktorisasi : (2x+1) (x-3) = 0
Sehingga
penyelesaiannya (2x+1) = 0 maka, x = - atau
(x-3) = 0 maka,
x = 3. Teknik faktorisasi ini seringkali
bersifat “coba-coba” atau “trial and error”.
E.
PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
Pertidaksamaan
kuadrat adalah pertidaksamaan yang memiliki variabel paling tinggi berpangkat
dua. Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat dalam variabel x adalah
(i) ax²+ bx + c > 0 (iii) ax²+ bx + c < 0
(ii) ax²+ bx + c ≥ 0 (iv) ax²+ bx + c ≤ 0
dimana a, b, c dan x ϵ R dan
a≠0
1.
Interval/Selang
Interval merupakan
himpunan bagian bilangan riil. Sebuah interval dapat dilukiskan pada garis
bilangan yang berbentuk ruas garis (segmen garis) dan terdapat tanda lebih
tebal pada titik yang bersesuaian.
2.
Langkah-langkah
Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat
a.
Ubahlah
pertidaksamaan kuadrat menjadi persamaan kuadrat
b.
Tentukanlah
akar-akar dari persamaan kuadrat tersebut seperti yang telah dijelaskan pada
materi sistem persamaan kuadrat
c.
Tentukan
akar-akar dari persamaan kuadrat pada garis bilangan
d.
Tentukan mana
yang termasuk daerah positif (+) dan mana yang termasuk daerah negatif (-)
e.
Tuliskan HP
sesuai soal yang diminta
0 komentar:
Posting Komentar