Pages

Minggu, 29 Mei 2016

KARENA WAKTU


KARENA WAKTU
Waktu telah memisahkan kita
Karenanya kita berjumpa
Waktu begitu berharga
Melukiskan kisah yang begitu indah
                Melukiskan kisah yang begitu merana
                Karenanya kita meronta
                Antara kepastian & keraguan
                Antara kejujuran & kebatilan
Sungguh waktu tak terhingga
Dengan kesabaran & jerih payahmu
Dengan kesungguhan hati & jiwamu
Sedetik waktu sungguh berharga
                Kebersamaan & canda tawa
                Tak mungkin ku lupakan
                Karenamu penerang jiwa
                Tanpamu mungkin kami masih kosong
Berkat dirimu ada sebutir mutiara yang menyinari jiwa
Dan berkat tindakanmu ada butiran-butiran permata yang menghiasi langkahku
Mutiara yang akan kami simpan dalam hati & pikiran
Permata yang akan kami simpan dalam akal & jiwa
                Karena waktu kita berpisah
                Do’a kanlah kami
                Agar kami bisa meraih bintang di angkasa
                Sungguh dirimu takkan ku lupakan

Sampai akhir hayatku

KEPASTIAN


Mentari yang redup
Tak memancarkan sinar sedikitpun
Membuat bunga menjadi layu
Tetapi di balik keredupan
                Masih tersisa sedikit sinar
                Sinar yang menjadi pelita hati
                Sinar yang menjadi semangat jiwa
                Senyumannya yang menawan
Memancarkan sinar
Yang mengandung sejuta harapan
Membuat bunga berseri-seri
Menunjukkan keindahannya
                Mentaripun tersenyum
                Bungapun semerbak memancarkan indah kemilau
                Mengapa diriku bimbang?
                Antara keraguan & kepastian
Mungkinkah ini semua misteri
Yang di takdirkan oleh Sang Maha Kuasa


PELIPUR LARA


Wahai bunga…
Bunga yang indah menawan
Itulah slogan yang indah untukmu
Engkaulah bunga kesayanganku
                Setiap hari ku melihatmu
                Tetapi, mengapa dirimu berduri
                Wahai bunga indah menawan
                Mengapa engkau menusuk-nusuk jiwa yang terlena
Mengapa kau pancarkan keindahanmu
Tapi, kau menusuknya
Menusuk, menusuk, sampai dia menjerit
Tusukanmu sungguh menyakitkan
                Dirimu sangat mengerikan
                Tetapi, pesonamu takkan ku lupakan
                Walaupun kau tusuk kalbu ini
                Kau telah merasuki jiwa ini
Kau telah menyakiti pikiran ini
Aku tetap menyayangimu wahai sang pelipur lara


SALAHKU



Kaulah pujaanku
Kaulah idolaku
Kaulah cahaya bagiku
Cahaya yang slalu bersinar di kalbu
                Sekarang itu hanya kenangan semata
                Kenangan yang tak mungkin kembali
                Kembali tuk selamanya
                Kalbu ini menjerit
Atas peristiwa ini
Atas apa yang ku perbuat
Atas apa yang aku lakukan
Mengapa aku menyakitinya
                Mengapa aku seperti ini
                Aku ingin dia memancarkan cahayanya
                Meskipun tak di hati ini
                Tapi. Kan ku kenang slalu
Masa indah bersamamu
Saat-saat bahagia bersamamu
Kini ku merindukanmu
Akan cinta dan kasih sayangmu
                Ternyata diri ini masih membutuhkanmu
                Jiwa ini masih ingin bersamamu
                Hati ini masih ingin mengukir namamu
                Pikiran ini masih memikirkan dirimu
Dirimu kan slalu ku rindu

Sampai akhir hidupku

ARTI


Sebenarnya…
Ku ingin kau tahu
Tentang apa yang ku alami
Ku ingin kau mengerti
                Tentang apa yang ku jalani
                Jangan kau tambah ini semua
                Dengan tingkah lakumu
Ku ingin kau tahu
Apa yang ku rasa
Ku ingin kau mengerti
Apa yang ku inginkan
Jangan kau tambah derita ini
                Derita yang ku alami
                Derita yang ku jalani
                Ku ingin melihatmu kembali
Meskipun itu takkan mungkin
Ingin membelaimu walaupun tak pasti
Ku ingin kau tahu betapa sakit kalbu ini
Betapa perih rasanya
Ayah, ku ingin kau mengerti
                Walaupun takkan pasti
                Walaupun takkan berarti
                Ku tetap menyayangimu

Kaulah permata hidupku

0 komentar:

Posting Komentar